Mendalo,- Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis dan Agroekoteknologi mengadakan kuliah umum dengan tama “Road to Succes” langkah mahasiswa Pertanian Menuju Visi Misi Fakultas Pertanian 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Lt. III Gedung Rektorat Unja, Rabu (9/11) dan dibuka oleh Rektor Unja Prof. H. Johni Najwan, S.H.,M.H.,Ph.D. Dalam sambutannya, rektor sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena merupakan wadah bagi seluruh mahasiswa Unja dalam menambah pengetahuan, kemudian mahasiswa harus mampu bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Kegiatan ini merupakan pencerahan bagi kita semua dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) karena kita merupakan bagian darinya, jadi kita harus mampu bersaing dan jangan sampai kita lalai, karena kalau tidak kita akan ketinggalan. Mahasiswa Unja harus mampu untuk bersaing, harus mampu untuk berkompetisi dengan para mahasiswa ASEAN lainnya, karena kalau tidak kita bakalan ketinggalan,” ujarnya.
Hadir juga dalam kegiatan ini Narasumber dari Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. H. Abdul Basith, M.Sc., Staff Ahli Menko Maritim RI Bidang Pembangunan Daerah Dr. Ir. Rahidin H, MS., Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Ahmad Riduan, M.Sc. Wakil Dekan Fakultas Pertanian, Dosen Fakultas Pertanian, seluruh mahasiswa dari Agrobisnis dan Agroekoteknologi serta undangan yang menghadiri kegiatan ini.
Dalam sambutannya Staff Ahli Menko Maritim RI Bidang Pembangunan Daerah Dr. Ir. Rahidin H, MS. mengatakan ada beberapa tantangan global yang harus dihadapi masyarakat di era globalisasi asean ini, yaitu pertama kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, yang kedua pada era globalisasi ini dapat merubah lingkungan kerja sehingga dibutuhkan keterampilan baru, multi bahasa, kemampuan berkomunikasi, pemahaman budaya dan jaringan kerja, ketiga kualitas tenaga kerja (ditentukan oleh kualitas pendidikan dan pelatihan) menentukan daya saing suatu bangsa, keempat kebutuhan akan kualifikasi yang makin tinggi untuk memasuki lapangan kerja modern, kelima perubahan lapangan kerja yang sangat dinamis baik di dalam negeri terlebih lintas negara, keenam pengikisan karakter, jati-jati, budaya bangsa akibat pengaruh global dan bisa informasi, ketujuh harapan publik pada perguruan tinggi sebagai kekuatan moral, dan yang terakhir tuntutan masyarakat akan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi, serta ketersediaan, kesetaraan akses memperoleh pendidikan tinggi. “ Jadi nilai IPK yang kalian miliki tidak menjamin akan kesuksesan dan pekerjaaan yang akan kalian dapatkan, karena potensi dan keahlian kalianlah yang akan menjadikan kalian sebagai orang sukses di masa depan” ujarnya.
Rahidin juga menjelaskan pada era masyarakat ekonomi asean dan era globalisasi ini agar mahasiswa tidak berpangku tangan dan cepat mengisi diri dengan kegiatan yang sangat menunjang ilmu pengetahuan, carilah kerja, dan tugas-tugas yang bermanfaat untuk mengasah potensi pada diri dengan mengikuti kursus-kursus yang menambah wawasan dan keahlian sehingga mampu berkomunikasi dan memanfaatkan tekhnologi dengan baik. Tambahnya ketika menjadi narasumber Kuliah umum